TEMPAT WISATA TERKENAL DI PONTIANAK
Pontianak sangat dikenal dengan garis khatulistiwa nya dan merupakan salah satu kota dengan wilayah yang dilalui oleh garis imajinasi yang membuat bumi menjadi dua bagian yaitu Utara dan Selatan. Selain itu Pontianak juga dilalui oleh dua sungai yang tergambar dari logo kota nya yaitu sungai Kapuas dan juga Sungai landak ternyata Pontianak tidak hanya terkenal dengan Sungai Kapuas dan garis khatulistiwa melainkan banyak juga tempat wisata yang bisa anda kunjungi di Kota Pontianak ini. Jika anda seorang Traveler dan anda sedang berlibur maka tidak ada salahnya anda menjadikan kota Pontianak menjadi salah satu destinasi wisata anda. Berikut 13 tempat wisata di Pontianak yang wajib Anda kunjungi.
1. Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang merupakan sebuah pantai dengan pasir yang sangat putih warna airnya yang begitu jernih dan juga kebiruan serta terdapat beberapa pohon yang ada di sekitarnya pantai ini mempunyai letak di kecamatan 17 sekitar 17 km dari kota Singkawang untuk bisa Menikmati keindahan pantai ini Adakah ditembakan tarif yang sangat murah yaitu sekitar sepuluh ribu rupiah.
Ada tidak hanya bisa menikmati pemandangan di pantai ini ada juga bisa melakukan banyak hal di pantai ini seperti berselancar bermain volly atau juga memancing.
Pantai Pasir Panjang merupakan sebuah pantai dengan pasir yang sangat putih warna airnya yang begitu jernih dan juga kebiruan serta terdapat beberapa pohon yang ada di sekitarnya pantai ini mempunyai letak di kecamatan 17 sekitar 17 km dari kota Singkawang untuk bisa Menikmati keindahan pantai ini Adakah ditembakan tarif yang sangat murah yaitu sekitar sepuluh ribu rupiah.
Ada tidak hanya bisa menikmati pemandangan di pantai ini ada juga bisa melakukan banyak hal di pantai ini seperti berselancar bermain volly atau juga memancing.
2. Taman Alun Kapuas
Taman Alun Kapuas merupakan salah satu lokasi wisata di kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Tata letaknya di tengah kota menjadikan Taman Alun Kapuas bisa dikunjungi dari arah mana saja.
Selain menjadi transportasi air ternyata Sungai Kapuas juga dimanfaatkan tepiannya sebagai taman rekreasi keluarga atau alun alun tempat wisata yang satu ini berada persis di depan kantor walikota, banyak sekali orang yang mengunjungi tempat ini pada saat sore hari dan juga malam hari karena mempunyai pemandangan yang sangat indah.
Taman Alun Kapuas merupakan salah satu lokasi wisata di kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Tata letaknya di tengah kota menjadikan Taman Alun Kapuas bisa dikunjungi dari arah mana saja.
Selain menjadi transportasi air ternyata Sungai Kapuas juga dimanfaatkan tepiannya sebagai taman rekreasi keluarga atau alun alun tempat wisata yang satu ini berada persis di depan kantor walikota, banyak sekali orang yang mengunjungi tempat ini pada saat sore hari dan juga malam hari karena mempunyai pemandangan yang sangat indah.
3. Rumah Betang radakng
Rumah Radakng adalah sebutan untuk rumah panjang suku Dayak Kanayatn di Provinsi Kalimantan Barat. Hingga saat ini, rumah Radakng tercatat sebagai rumah adat terbesar di Indonesia. Saking besarnya, rumah ini mampu menampung hingga 50 keluarga sekaligus. Wow!
Ukurannya saja mencapai 138 meter untuk panjang, dan 7 meter untuk ketinggian. Rumah ini hanyalah rumah replika, bukan rumah sesungguhnya.
Meskipun cuma replika, tapi bangunannya baik dari segi desain luar maupun interior, disesuakan persis seperti bangunan aslinya. Rumah Radakng yang asli dinaiki bukan dengan tangga, tapi dengan batang pohon besar yang dibentangkan di depan rumah.
Rumah Radakng adalah sebutan untuk rumah panjang suku Dayak Kanayatn di Provinsi Kalimantan Barat. Hingga saat ini, rumah Radakng tercatat sebagai rumah adat terbesar di Indonesia. Saking besarnya, rumah ini mampu menampung hingga 50 keluarga sekaligus. Wow!
Ukurannya saja mencapai 138 meter untuk panjang, dan 7 meter untuk ketinggian. Rumah ini hanyalah rumah replika, bukan rumah sesungguhnya.
Meskipun cuma replika, tapi bangunannya baik dari segi desain luar maupun interior, disesuakan persis seperti bangunan aslinya. Rumah Radakng yang asli dinaiki bukan dengan tangga, tapi dengan batang pohon besar yang dibentangkan di depan rumah.
4. Aloe Vera Center
Aloevera atau yang biasa kita sebut dengan lidah buaya ternyata memiliki taman budidaya yang terletak di Jalan Budi Utomo Pontianak Utara Ketika anda berkunjung ke tempat ini Anda bisa mendapatkan pelajaran tentang tata cara merawat lidah buaya karena lidah buaya sendiri memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh kita.
5. Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa merupakan salah satu tugu yang didirikan pada 31 Maret 1928 oleh rombongan ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografi Belanda untuk menentukan titik atau tonggak equator di kota Pontianak. Berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya kurang lebih berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak.
Tugu yang merupakan ikon kota Pontianak ini dibangun untuk menandai garis khayal pada garis lintang nol derajat yang terletak di Siantan, sekitar tiga kilometer dari pusat Kota Pontianak ke arah Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak.
Tugu Khatulistiwa merupakan salah satu tugu yang didirikan pada 31 Maret 1928 oleh rombongan ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografi Belanda untuk menentukan titik atau tonggak equator di kota Pontianak. Berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya kurang lebih berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak.
Tugu yang merupakan ikon kota Pontianak ini dibangun untuk menandai garis khayal pada garis lintang nol derajat yang terletak di Siantan, sekitar tiga kilometer dari pusat Kota Pontianak ke arah Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak.
6. Kampung Beting
Kampung Beting merupakan suatu peradaban kota Pontianak dimasa lalu yang masih dijaga kelestariannya hingga saat ini. Kampung Beting, sebuah nama kampung yang cukup terkenal di Kota Pontianak. Jangan pernah mengaku sebagai anak Pontianak asli kalau tidak tahu dengan Kampung Beting.
Secara geografis, Kampung Beting berlokasi di Kecamatan Pontianak Timur, tepatnya di daerah pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kampung ini dibangun diatas sungai dengan jembatan kayu yang menghubungkan dari rumah ke rumah, sehingga terlihat bagaikan lukisan yang indah.
Eksotisme kehidupan pinggir sungai begitu nyata di kampung ini, banyak aktivitas yang melibatkan unsur sungai dalam keseharian masyarakatnya. Mulai dari mandi, mencuci hingga transportasi umumnya mereka masih menggunakan sampan sebagai alat penyeberangan ke Kota Pontianak. Pada jaman dahulu, sampan merupakan sarana utama untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari menyeberangi sungai Kapuas. Namun seiring perkembangan jaman, masyarakat sudah menggunakan speedboat untuk beraktivitas dan berlalu lintas sehari-hari, tanpa menghilangkan keberadaan sampan yang sudah ada sejak dulu.
Kampung Beting merupakan suatu peradaban kota Pontianak dimasa lalu yang masih dijaga kelestariannya hingga saat ini. Kampung Beting, sebuah nama kampung yang cukup terkenal di Kota Pontianak. Jangan pernah mengaku sebagai anak Pontianak asli kalau tidak tahu dengan Kampung Beting.
Secara geografis, Kampung Beting berlokasi di Kecamatan Pontianak Timur, tepatnya di daerah pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kampung ini dibangun diatas sungai dengan jembatan kayu yang menghubungkan dari rumah ke rumah, sehingga terlihat bagaikan lukisan yang indah.
Eksotisme kehidupan pinggir sungai begitu nyata di kampung ini, banyak aktivitas yang melibatkan unsur sungai dalam keseharian masyarakatnya. Mulai dari mandi, mencuci hingga transportasi umumnya mereka masih menggunakan sampan sebagai alat penyeberangan ke Kota Pontianak. Pada jaman dahulu, sampan merupakan sarana utama untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari menyeberangi sungai Kapuas. Namun seiring perkembangan jaman, masyarakat sudah menggunakan speedboat untuk beraktivitas dan berlalu lintas sehari-hari, tanpa menghilangkan keberadaan sampan yang sudah ada sejak dulu.
7. Tugu Digulis (Tugu Bambu Runcing)
Pontianak identik dengan Tugu Khatulistiwa. Padahal, kota ini punya monumen yang tak kalah bersejarah. Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing menceritakan perjuangan pemuda Kalimantan meraih kemerdekaan RI. Tugu Digulis pun juga merupakan salah satu tempat wisata di Pontianak yang tak kalah fovorit dibandingkan Tugu Khatulistiwa.
Tak jarang traveler melewatkan Tugu Digulis saat berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat. Satu-satunya monumen yang paling diingat pasti Tugu Khatulistiwa, bukan Tugu Digulis yang jelas-jelas terletak di tengah kota. Padahal, tugu ini juga punya sejarah terkait perjuangan pemuda Kalimantan Barat dalam meraih kemerdekaan.
Letaknya di Jl Jenderal Ahmad Yani, tepat di bundaran Universitas Tanjungpura alias Bundaran Untan. Monumen ini berbentuk 11 bambu runcing yang menjulang tinggi ke angkasa, masing-masing berbeda ukuran. Warnanya kuning kehijauan layaknya bambu pada umumnya. Monumen ini diresmikan pada 10 November 1987 oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu, H Soedjiman.
Pontianak identik dengan Tugu Khatulistiwa. Padahal, kota ini punya monumen yang tak kalah bersejarah. Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing menceritakan perjuangan pemuda Kalimantan meraih kemerdekaan RI. Tugu Digulis pun juga merupakan salah satu tempat wisata di Pontianak yang tak kalah fovorit dibandingkan Tugu Khatulistiwa.
Tak jarang traveler melewatkan Tugu Digulis saat berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat. Satu-satunya monumen yang paling diingat pasti Tugu Khatulistiwa, bukan Tugu Digulis yang jelas-jelas terletak di tengah kota. Padahal, tugu ini juga punya sejarah terkait perjuangan pemuda Kalimantan Barat dalam meraih kemerdekaan.
Letaknya di Jl Jenderal Ahmad Yani, tepat di bundaran Universitas Tanjungpura alias Bundaran Untan. Monumen ini berbentuk 11 bambu runcing yang menjulang tinggi ke angkasa, masing-masing berbeda ukuran. Warnanya kuning kehijauan layaknya bambu pada umumnya. Monumen ini diresmikan pada 10 November 1987 oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu, H Soedjiman.
8. Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman
Di kompleks keraton tempatnya bertahta berdiri megah hingga kini sebuah masjid Jami Kesultanan Pontianak yang dibangun pertama kali oleh sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Masjid yang sekaligus menjadi awal dimulainya sejarah kota Pontianak yang setiap tahun diperingati sebagai hari lahir kota Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Masjid Jami tua tersebut kini dinamai sesuai dengan namanya sebagai Masjid Sultan Abdurrahman – Pontianak.
Di kompleks keraton tempatnya bertahta berdiri megah hingga kini sebuah masjid Jami Kesultanan Pontianak yang dibangun pertama kali oleh sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Masjid yang sekaligus menjadi awal dimulainya sejarah kota Pontianak yang setiap tahun diperingati sebagai hari lahir kota Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Masjid Jami tua tersebut kini dinamai sesuai dengan namanya sebagai Masjid Sultan Abdurrahman – Pontianak.
9. Vihara Bodhisattva Karaniya Metta
Dahulu lebih dikenal dengan sebutan kelenteng tiga atau Thian Hou Keng. Menurut beberapa sumber, bangunan kelenteng tua ini di bangun pada zaman Dinasti Kang Hie ( 1645 – 1772 ).
Vihara ini terletak di Jalan Sultan Muhammad Kampung Darat Sekip, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Letak klenteng persis di ujung pertemuan ruas jalan Sultan Muhammad dan jalan Gusti Ngurah Rai, Pontianak, tak jauh dari komplek pertokoan Kapuas Indah.
Dahulu lebih dikenal dengan sebutan kelenteng tiga atau Thian Hou Keng. Menurut beberapa sumber, bangunan kelenteng tua ini di bangun pada zaman Dinasti Kang Hie ( 1645 – 1772 ).
Vihara ini terletak di Jalan Sultan Muhammad Kampung Darat Sekip, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Letak klenteng persis di ujung pertemuan ruas jalan Sultan Muhammad dan jalan Gusti Ngurah Rai, Pontianak, tak jauh dari komplek pertokoan Kapuas Indah.
10. Museum Negeri Sejarah Budaya Khas
Museum Provinsi Kalimantan Barat dirintis sejak tahun 1974 oleh Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Kalimantan Barat melalui Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Permuseuman Kalimantan Barat. Fungsionalisasinya diresmikan pada tanggal 4 Oktober 1983 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Depdikbud, sejak itu Museum Provinsi Kalimantan Barat dibuka untuk umum. Ada empat seksi yang bekerja di museum ini, yaitu seksi edukasi , kelembagaan, koleksi ,peralatan. Museum biasanya mengadakan pameran lukisan yang di tampilkan di selasar museum. Biasanya juga mengadakan lomba cerdas cermat setiap tahun , melukis dan lomba mading. Adapun usaha yang dilakukan supaya masyarakat terutama anak sekolah mengetahui bahwa pentingnya budaya, maka museum mengadakan kegiatan sosialisasi. Ada juga kegiatan museum masuk sekolah.
Museum ini menyimpan di antaranya koleksi Geografika/Geologika berupa peta dan jenis batu-batuan; koleksi biologika, arkeologika, historika, numismatika, dan keramologika berupa tempayan, piring, mangkuk, sendok, dll. yang berasal dari China, Vietnam, Jepang, Eropa, dan keramik lokal Singkawang. Selain menampilkan koleksi yang ada di Ruangan Pameran Tetap I, Museum Provinsi Kalimantan Barat juga menampilkan koleksi replika dan miniatur yang berada di plaza Jangkar kapal dagang asing.
Museum Provinsi Kalimantan Barat dirintis sejak tahun 1974 oleh Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Kalimantan Barat melalui Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Permuseuman Kalimantan Barat. Fungsionalisasinya diresmikan pada tanggal 4 Oktober 1983 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Depdikbud, sejak itu Museum Provinsi Kalimantan Barat dibuka untuk umum. Ada empat seksi yang bekerja di museum ini, yaitu seksi edukasi , kelembagaan, koleksi ,peralatan. Museum biasanya mengadakan pameran lukisan yang di tampilkan di selasar museum. Biasanya juga mengadakan lomba cerdas cermat setiap tahun , melukis dan lomba mading. Adapun usaha yang dilakukan supaya masyarakat terutama anak sekolah mengetahui bahwa pentingnya budaya, maka museum mengadakan kegiatan sosialisasi. Ada juga kegiatan museum masuk sekolah.
Museum ini menyimpan di antaranya koleksi Geografika/Geologika berupa peta dan jenis batu-batuan; koleksi biologika, arkeologika, historika, numismatika, dan keramologika berupa tempayan, piring, mangkuk, sendok, dll. yang berasal dari China, Vietnam, Jepang, Eropa, dan keramik lokal Singkawang. Selain menampilkan koleksi yang ada di Ruangan Pameran Tetap I, Museum Provinsi Kalimantan Barat juga menampilkan koleksi replika dan miniatur yang berada di plaza Jangkar kapal dagang asing.
11. Keraton Kesultanan Kadariyah
Berkunjung ke Istana Kadariyah pada sebelah petang. Istana ini merupakan peninggalan kesultanan Pontianak yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman pada 14 Rejab 1185 H bersamaan 23 Oktober 1771M dan terletak 4 km dari pusat kota dan terletak di Kampong Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Istana ini masih menyimpan berbagai macam benda peninggalan seperti Singahsana, Kaca Pecah Seribu, Al-Quran tulisan tangan dan salasilah keturunan Sultan Pontianak dari sultan pertama, Sultan Sharif Abddurahman Alkadrie hingga kepada sultan kelapan, Sultan Syarif Hamid Alkadrie yang memerintah pada tahun 1945.
Pada bagian depan, tengah, dan kiri depan istana pengunjug dapat melihat meriam kuno buatan Perancis dan Portugis. Dari sini, pegunjung juga dapat melihat anjungan, sebuah ruangan yang menjorok ke depan yang dulunya digunakan Sultan sebagai tempat peristirahatan atau untuk sekedar menikmati keindahan pemandangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak.
Berkunjung ke Istana Kadariyah pada sebelah petang. Istana ini merupakan peninggalan kesultanan Pontianak yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman pada 14 Rejab 1185 H bersamaan 23 Oktober 1771M dan terletak 4 km dari pusat kota dan terletak di Kampong Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Istana ini masih menyimpan berbagai macam benda peninggalan seperti Singahsana, Kaca Pecah Seribu, Al-Quran tulisan tangan dan salasilah keturunan Sultan Pontianak dari sultan pertama, Sultan Sharif Abddurahman Alkadrie hingga kepada sultan kelapan, Sultan Syarif Hamid Alkadrie yang memerintah pada tahun 1945.
Pada bagian depan, tengah, dan kiri depan istana pengunjug dapat melihat meriam kuno buatan Perancis dan Portugis. Dari sini, pegunjung juga dapat melihat anjungan, sebuah ruangan yang menjorok ke depan yang dulunya digunakan Sultan sebagai tempat peristirahatan atau untuk sekedar menikmati keindahan pemandangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak.
12. Kolam Renang JC Oevang Oeray
Kolam Renang JC Oevang Oeray di Pontianak, Kalimantan Barat adalah salah satu kolam renang yang ada di kota Pontianak. Kolam renang ini beralamatkan di Jln. Ayani Pontianak. Tepatnya berada di belakang Gor Pangsuma di wilayah selatan GOR Sultan Syarif Abdurahman. Salah satu tempat wisata di Pontianak ini sangat ramai dikunjungi oleh anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Banyak wisatawan membawa sekeluarga untuk bersama menikmati hari libur dengan bermain air di kolam renang JC Oevang Oeray Pontianak. Kolam Renang yang terkenal di kota Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat ini, memang dijejali pengunjung terutama di hari besar seperti hari besar dan hari ahad (Minggu). Mengapa sampai diberi nama Oevaang Oeray bisa dibaca sendiri dalam banyak referensi di kolam renang JC Oevang Oeray. Dengan membayar harga tiket masuk (HTM) untuk hari libur (Minggu) sebesar Rp.25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) lengkap untuk semua fasilitas yang ada dalam wahana wahana di kolam renang tersebut. Para pengunjung cukup mencari gazebo (pondokan beratap rotan full angin alias tidak ada jendela) yang cukup tersedia banyak di dalamnya.
Kolam Renang JC Oevang Oeray di Pontianak, Kalimantan Barat adalah salah satu kolam renang yang ada di kota Pontianak. Kolam renang ini beralamatkan di Jln. Ayani Pontianak. Tepatnya berada di belakang Gor Pangsuma di wilayah selatan GOR Sultan Syarif Abdurahman. Salah satu tempat wisata di Pontianak ini sangat ramai dikunjungi oleh anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Banyak wisatawan membawa sekeluarga untuk bersama menikmati hari libur dengan bermain air di kolam renang JC Oevang Oeray Pontianak. Kolam Renang yang terkenal di kota Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat ini, memang dijejali pengunjung terutama di hari besar seperti hari besar dan hari ahad (Minggu). Mengapa sampai diberi nama Oevaang Oeray bisa dibaca sendiri dalam banyak referensi di kolam renang JC Oevang Oeray. Dengan membayar harga tiket masuk (HTM) untuk hari libur (Minggu) sebesar Rp.25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) lengkap untuk semua fasilitas yang ada dalam wahana wahana di kolam renang tersebut. Para pengunjung cukup mencari gazebo (pondokan beratap rotan full angin alias tidak ada jendela) yang cukup tersedia banyak di dalamnya.
13. Hutan Kota (ARBORETUM SYLVA UNTAN)
Hutan Kota (Arboretum Sylva Untan) merupakan kebun koleksi tanaman dan pepohonan khusus Kalimantan Barat sebagai tempat keanekaragaman hayati, pengembangan pendidikan, pengembangan hutan kota, serta sarana rekreasi dan hiburan masyarakat. Arboretum merupakan kabun koleksi tanaman dan pepohonan khusus Kalimantan Barat sebagai tempat pelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan pendidikan, pegembangan hutan kota serta sarana rekreasi dan hiburan masyarakat.
Demikianlah info yang dapat kami berikan seputar tempat wisata di Pontianak yang dapat Anda kujungi saat liburan. Semoga bermafaat.
Hutan Kota (Arboretum Sylva Untan) merupakan kebun koleksi tanaman dan pepohonan khusus Kalimantan Barat sebagai tempat keanekaragaman hayati, pengembangan pendidikan, pengembangan hutan kota, serta sarana rekreasi dan hiburan masyarakat. Arboretum merupakan kabun koleksi tanaman dan pepohonan khusus Kalimantan Barat sebagai tempat pelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan pendidikan, pegembangan hutan kota serta sarana rekreasi dan hiburan masyarakat.
Demikianlah info yang dapat kami berikan seputar tempat wisata di Pontianak yang dapat Anda kujungi saat liburan. Semoga bermafaat.